Jumat, 30 Oktober 2015

INKBLOT



 SENI INKBLOT


Bahan dan Alat:
1.      Kertas gambar
2.      Cat air
3.      Gunting
4.      Kuas
5.      Lem
Langkah-langkah:
1.      Kertas dilipat dua, lalu dibuka
2.      Beri tetesan cat air dengan bentuk bebas pada salah satu bagian lipatan.
3.      Lipat kertas kembali dan tekan ke segala arah lalu buka. (tunggu tinta sampai kering kemudian ditambahkan coretan)
4.      Gambar selesai

Sabtu, 24 Oktober 2015

TARIKAN BENANG



TARIKAN BENANG

Bahan: 
  • Pewarna, bisa menggunakan cat air  
  • Kertas gambar HVS/A4
Alat: 
  • Kuas untuk mencampur warna 
  • Tempat pewarna 
  • Benang kasur 
Cara membuat: 
  • Campurlah perwarna dengan air 
  • Ambil benang kasur kurang lebih sepanjang 30-35 cm. 
  • Celupkan sebagian besar benang pada cairan pewarna, jika perwarna terlalu banyak menempel pada benang, biarkan cairan pewarna menetes dulu. 
  • Jika dirasakan pewarna telah cukup menempel pada benang, letakkan benang tersebut di atas kertas. Cara meletakkan benang dapat diatur atau bebas sesuai keinginan. Ujung benang bekas pegangan letakkan di luar bidang kertas. 
  • Lalu lipatlah kertas pada bagian tengah sisi panjangnya. 
  • Sambil menekan kertas dengan salah satu telapak tangan, tariklah perlahan-lahan benang sampat keluar dari kertas. Cara menarik kertas terserah kalian, biasa lurus ke bawah, lurus ke samping, atau variasi dari keduanya. 
  • Setelah benang terlepas semua dari atas kertas, bukalah kertas. Gambar apa yang didapatkan? Indah bukan? 
  • Untuk menghasilkan beberapa bentuk dalam satu bidang gambar, cara di atas tadi dapat dilakukan lagi dengan menggunakan warna yang berbeda. Maka akan menghasilkan gambar yang lebih indah

CETAK PENAMPANG, DAUN-DAUNAN DAN UMBI-UMBIAN

 CETAK PENAMPANG, DAUN-DAUNAN DAN UMBI-UMBIAN
Bahan dan alat yang diperlukan: kertas, pewarna sesuai keinginan, pelepah daun, buah, daun-daunan, umbi-umbian, pisau, cutter, silet, alas pewarna, spon/busa, kapas, koran bekas.
Proses pembuatannya:
(a)    Pilihlah penampang apa yang akan dijadikan acuan cetaknya pelepah daun atau buah-buahan. Pelepah daun yang sering dijadikan acuan cetak adalah: pelepah daun pisang, pelepah daun talas, pelepah daun pepaya. Buah belimbing dapat pula dijadikan sebagai acuan cetak.
(b)    Potonglah penampang bahan acuan cetak itu dengan pisau, cutter atau silet. Arah potongan bebas sesuai kreasi. Usahakan agar permukaan potongan rata. Kerataan permukaan potongan sangat menentukan hasil cetakannya.
(c)    Siapkan pewarna. Pewarna yang disiapkan bergantung dari keadaan bahan acuan cetaknya. Bila acuan cetaknya masih mengeluarkan getah/cairan, cukup disediakan serbuk pewarna saja. Pewarna akan menjadi cair setelah bersatu dengan cairan acuan cetak. Akan tetapi bila acuan cetaknya tidak mengeluarkan cairan, kita perlu menyediakan pewarna yang sudah dicampur dengan air.Pewarna serbuk, cukup disebarkan pada alas warna yang bentuknya datar dan rata misalnya: kaca, formica, lembaran plastik, piring. Penampang acuan cetak yang mengandung cairan digosok-gosokan pada serbuk warna yang ditaburkan di alas hingga rata, maka terjadilah warna yang siap pakai. Pewarna cair dapat dipulaskan pada busa/spon, atau pada kapas.
(d)    Mencetakkan acuan cetak. Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan ikutilah petunjuk ini.
1)       Penampang acuan cetak yang masih basah tekankan
pada pewarna yang ada pada alas warna tadi.
2)      Selanjutnya tempelkan (sambil ditekan) acuan cetak tersebut pada kertas yang sudah diletakkan di atas koran.
3)      Kemudian angkat acuan cetaknya. Gambar acuan cetak akan tertera pada kertas. Untuk membuat bentuk/gambar yang sama, lakukan kegiatan seperti yang dilakukan sebelumnya beberapa kali bergantung kebutuhan pada kertas yang sama atau yang lain.
4)      Acuan cetak yang sudah kering (tidak mengeluarkan cairan), pengisian warnanya harus dengan cara menempelkan acuan cetak tersebut pada spon/busa, atau kapas yang sudah diisi pewarna. Pencetakannya sama seperti pada pencetakkan acauan cetak sebelumnya. Demikian pula pengulangan pencetakkannya.
5)      Perlu diperhatikan agar pewarna yang menempel pada acuan cetak tidak berlebihan, tidak pula kekurangan. Bila hal ini terjadi, hasil cetakannya tidak akan memuaskan.
Proses pencetakkan daun-daunan dilakukan sebagai berikut:
(a) Pilihlah bentuk daun yang menarik serta ukurannya tidak terlalu lebar. 
(b)    Siapkan pewarna pada alas warna seperti pada cetak penampang. Usahakan agar keadaan pewarna pada alas merata keadaannya, serta tidak terlalu encer.
(c)    Tempelkan permukaan daun tadi serata mungkin pada alas pewarna.
(d)    Selanjutnya permukaan daun yang sudah berwarna tadi tempelkan pada kertas yang sudah disiapkan terlebih dahulu. Gosoklah permukaan daun itu dengan hati-hati. Agar aman dan leluasa menggosok, simpanlah kertas di atas permukaan daun tersebut.
Bila mencetakkannya sempurna, bentuk daun serta warna yang dipilih akan tergambarkan pada kertas.
Pada cetak umbi-umbian, kita harus membuat acuan cetak terlebih dahulu. Umbi-umbian yang biasa digunakan untuk acuan cetak diantaranya adalah: ubi jalar, kentang, talas, wortel, ketela pohon.
Proses kerjanya sebagai berikut:
(a)    Potonglah umbi yang sudah dipilih untuk acuan cetak serata mungkin.
(b)    Buatlah gambar/bentuk pada permukaan potongan yang rata tadi.
(c)  Selanjutnya hilangkan bagian permukaan yang nantinya tidak akan memindahkan gambar/bentuk dengan jalan mengerat atau menorehnya.
(d)  Siapkan pewarna sebelum melakukan pencetakkan. Namun sebaiknya lihat kembali proses pencetakan penampang yang basah dan yang kering. Pada cetak umbi-umbian-pun berlaku hal seperti itu, karena ternyata ada umbi- umbian yang masih mengandung cairan dan sebaliknya. Oleh sebab itu untuk acuan cetak dari umbi-umbian yang masih basah, gunakan serbuk warna. Sedangkan untuk acuan cetak dari umbi-umbian yang sudah kering, pewarna harus dicampur dahulu dengan air. Sekali lagi tata cara pencetakkannya lihat proses cetak penampang.
Perlu diperhatikan agar pada proses cetak ini (penampang, daun-daunan, dan umbi-umbian), digunakan alas yang agak empuk. Alas yang keras kurang baik hasilnya